Pages

Rabu, 22 Agustus 2012

Proses Perkecambahan Biji Monokotil


Proses perkecambahan biji pada tumbuhan monokotil didahului dengan imbibisi atau masuknya air. Proses imbibisi ini menyebabkan kulit biji (testa) menjadi lunak dan tampak menggembang. Adanya imbibisi juga menyebabkan penurunan kadar hormon etilen dan asam absisat dalam biji yang menyebabkan dormansi biji. Konsekuensi penurunan kedua hormon tersebut menyebabkan teraktifasinya hormon Indole Acetic Acid (IAA). Hormon IAA pada sumbu embrio akan ditransfer ke skutelum. Adanya IAA di skutelum akan memacu teraktifasinya hormon gibberellin (GA). Hormon GA yang telah teraktifasi selanjutnya akan dikirim ke lapisan aleuron. Pada lapisan aleuron, hormon GA akan menginduksi enzim (α-amilase) serta enzim hidrolitik lain yang diperlukan dalam proses penguraian cadangan makanan, yaitu pati/ amilum menjadi maltosa. Enzim-enzim hidrolitik tersebut kemudian menguraikan cadangan makanan berupa endosperm menjadi senyawa yang larut air. Endosperm cair kemudian ditransfer ke bagian embrio yang sedang berkembang sehingga terjadi pertumbuhan plumula dan radikula yang menandai terjadinya pekecambahan.
Proses perkecambahan pada tanaman padi terjadi apabila dormansi biji telah dilalui. Benih dikatakan telah berkecambah apabila radikula telah tampak keluar menembus koleorhiza diikuti munculnya koleoptil yang membungkus daun. Proses perkecambahan tanaman padi pada kondisi tergenang ditandai dengan munculnya koleoptil terlebih dahulu diikuti dengan munculnya koleorhiza.

0 komentar:

Posting Komentar